Asas-asa HAPA ( Hukuk Acara Peradilan Agama )

Dalam proses beracara didalam maupun dipengadilan seorang yang bergelut dibidang hukum tidak boleh mengabaikan asas-asas yang telah dibuat oleh pendiri negara sebelumnya. begitu pula dalam peradilan agama, ada beberapa asas yang perlu diketahui dikalangan penegak hukum maupun mahasiswa yang sedang belajar hukun. berikut beberapa asas peradilan agama :

1. Peradilan Agama adalah peradilan Negara
2. Peradilan Agama adalah peradilan bagi orang-orang yang beragama Islam.
3. Peradilan Agama memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara berdasarkan Hukum Islam
4. Peradilan dilakukan dengan sederhana, cepat dan biaya ringan
5. Peradilan dilakukan bebas dari pengaruh dan campur tangan dari luar, semata-mata untuk terwujudnya kebenaran dan keadilan

6. peradilan dilakukan dalam persidangan majelis dengan sekurang-kurangnya 3 orang hakim, salah satunya sebagai ketua, sedang yang lain sebagai anggota dan dibantu oleh panitera sidang.
7. Beracara dikenakan biaya
8. tidak ada biaya tidak ada perkara
9. perkara hanya bisa didaftarkan setelah dibayar panjar biaya perkara oleh yang berkepentingan. Dalam putusan akhir biaya perkara dibebankan oleh pihak yang kalah kecuali dalam bidang perkawinan yang selalu dibebankan kepada pihak penggugat atau pemohon. biaya perkara meliputi : biaya kepaniteraan, biaya proses dan biaya materai.
10. Hakim bersifat menunggu
11. Hakim Pasif
12. Persidangan bersifat terbuka/umum
13. Hakim mendengar kedua bela pihak
14. Kedua bela pihak harus dilakukan bersama di Sidang
15. Pihak tergugat atau termohon wajib dianggap tidak bersalah sebelum adanya putusan pengadilan yang menyatakan Ingra ( berkekuatan hukum tetap ).
16. Semua perkara perdata dapat diselesaikan secara damai

*Prodeo : Persidangan perkara tidak berbayar atau GRATIS dengan syarat punya keterangan tidak mampu dari instansi terkait.

Dosen : Hadi Daeng Mapuna, M.Ag