Resume “Sejarah
peradaban sebagai ilmu pengetahuan”
1.
Pengertian
sejarah peradaban Islam
Dalam pembahasan pengertian sejarah peradaban Islam ini, terdapat tiga konsep utama yang perlu di jelaskan terlebih dahulu, yaitu: “sejarah”, “peradaban”, dan “Islam”. Ketiga konsep tersebut pada gilirannya perlu dipahami sebagai suatu kesatuan konsep “sejarah dan peradaban Islam”.
a. Pengertian Sejarah
Secara etimologis pengertian sejarah dapat ditelusuri dari asal kata sejarah yang sering dikatakan berasal dari kata arab “syajarah”, artinya “pohon kehidupan”. Yang mana dalam bahasa Inggris disebut “history”, sebuah kata yang lebih popular untuk menyebut sejarah sebagai ilmu pengetahuan.
Dalam pembahasan pengertian sejarah peradaban Islam ini, terdapat tiga konsep utama yang perlu di jelaskan terlebih dahulu, yaitu: “sejarah”, “peradaban”, dan “Islam”. Ketiga konsep tersebut pada gilirannya perlu dipahami sebagai suatu kesatuan konsep “sejarah dan peradaban Islam”.
a. Pengertian Sejarah
Secara etimologis pengertian sejarah dapat ditelusuri dari asal kata sejarah yang sering dikatakan berasal dari kata arab “syajarah”, artinya “pohon kehidupan”. Yang mana dalam bahasa Inggris disebut “history”, sebuah kata yang lebih popular untuk menyebut sejarah sebagai ilmu pengetahuan.
Adapun Definisi sejarah menurut pendapat
beberapa ahli yang dapat dipaparkan adalah sebagai berikut:
1) Menurut
Bauer
Sejarah ialah suatu ilmu pengetahuan yang berikhtiar untuk melukiskan dan dengan penglihatan yang simpatik menjelaskan fenomena kehidupan sepanjang terjadi perubahan karena adanya hubungan antara manusia terhadap masyarakatnya
Sejarah ialah suatu ilmu pengetahuan yang berikhtiar untuk melukiskan dan dengan penglihatan yang simpatik menjelaskan fenomena kehidupan sepanjang terjadi perubahan karena adanya hubungan antara manusia terhadap masyarakatnya
2) Menurut
Zidi Gazalba
Sejarah adalah gambaran masa lalu tentang manusia dan sekitarnya sebagai makhluk sosial yang disusun secara ilmiah dan lengkap, meliputi urutan fakta tersebut dengan tafsiran dan penjelasan yang memberi pengertian dan kefahaman tentang apa yang telah berlalu itu.
Sejarah adalah gambaran masa lalu tentang manusia dan sekitarnya sebagai makhluk sosial yang disusun secara ilmiah dan lengkap, meliputi urutan fakta tersebut dengan tafsiran dan penjelasan yang memberi pengertian dan kefahaman tentang apa yang telah berlalu itu.
b.
Peradaban
Pengertian pearadaban dalam bahasa Indonesia, kata peradaban sering kali dipahami sama artinya dengan kebudayaan.
Pengertian pearadaban dalam bahasa Indonesia, kata peradaban sering kali dipahami sama artinya dengan kebudayaan.
c.
Pengertian Sejarah Peradaban Islam
Dalam bahasa indonesia, kata peradaban seringkali dipahami sama artinya dengan kebudayaan. Akan tetapi dalam Bahasa Inggris terdapat perbedaan pengertian antara kedua istilah tersebut, yakni istilah civilization untuk peradaban dan culture untuk kebudayaan. Demikian pula dalam Bahasa Arab, berbeda pula antara kata tsaqafah (kebudayaan), dan hadlarahtamaddun (peradaban), bahkan dalam bahasa Melayu istilah tamaddun dimaksudkan (kemajuan), dan kata untuk menyebut keduanya. Hal seperti ini tidaklah menunjukkan perbedaan dari segi makna, Seperti yang dikatakan oleh Yusuf Qardhawi bahwa peradaban adalah “sekumpulan dari bentuk-bentuk kemajuan, baik yang berupa kemajuan bendawi, ilmu pengetahuan, seni, sastra, maupun sosial, yang terdapat pada suatu masyarakat atau pada masyarakat yang serupa”.
Islam merupakan sistem keyakinan dan kepercayaan serta aturan yang mengatur manusia dengan tuhannya dan manusia dengan manusia serta manusia dengan lingkungannya, maka makna peradaban Islam dibagi dalam tiga pengertiannya, pertama, kemajuan dan tingkat kecerdasan akal yang dihasilkan dalam suatu periode kekuasaan Islam, mulai dari periode nabi Muhammad saw. sampai perkembangan kekuasaan Islam sekarang. Kedua, hasil-hasil yang dicapai oleh umat Islam dalam lapangan kesustraan, ilmu pengetahuan, dan kesenian. Ketiga, kemajuan Islam atau kekuasaan Islam berperan melindungi pandangan hidup Islam.
Menurut A. R. Gibb, bahwa Islam sesungguhnya lebih dari sekedar agama, Ia adalah peradaban yang sempurna. Karena yang menjadi pokok kekuatan dan sebab timbulnya kebudayaan adalah agama Islam, kebudayaan yang ditimbulkannya dinamakan kebudayaan atau peradaban Islam.
Dalam bahasa indonesia, kata peradaban seringkali dipahami sama artinya dengan kebudayaan. Akan tetapi dalam Bahasa Inggris terdapat perbedaan pengertian antara kedua istilah tersebut, yakni istilah civilization untuk peradaban dan culture untuk kebudayaan. Demikian pula dalam Bahasa Arab, berbeda pula antara kata tsaqafah (kebudayaan), dan hadlarahtamaddun (peradaban), bahkan dalam bahasa Melayu istilah tamaddun dimaksudkan (kemajuan), dan kata untuk menyebut keduanya. Hal seperti ini tidaklah menunjukkan perbedaan dari segi makna, Seperti yang dikatakan oleh Yusuf Qardhawi bahwa peradaban adalah “sekumpulan dari bentuk-bentuk kemajuan, baik yang berupa kemajuan bendawi, ilmu pengetahuan, seni, sastra, maupun sosial, yang terdapat pada suatu masyarakat atau pada masyarakat yang serupa”.
Islam merupakan sistem keyakinan dan kepercayaan serta aturan yang mengatur manusia dengan tuhannya dan manusia dengan manusia serta manusia dengan lingkungannya, maka makna peradaban Islam dibagi dalam tiga pengertiannya, pertama, kemajuan dan tingkat kecerdasan akal yang dihasilkan dalam suatu periode kekuasaan Islam, mulai dari periode nabi Muhammad saw. sampai perkembangan kekuasaan Islam sekarang. Kedua, hasil-hasil yang dicapai oleh umat Islam dalam lapangan kesustraan, ilmu pengetahuan, dan kesenian. Ketiga, kemajuan Islam atau kekuasaan Islam berperan melindungi pandangan hidup Islam.
Menurut A. R. Gibb, bahwa Islam sesungguhnya lebih dari sekedar agama, Ia adalah peradaban yang sempurna. Karena yang menjadi pokok kekuatan dan sebab timbulnya kebudayaan adalah agama Islam, kebudayaan yang ditimbulkannya dinamakan kebudayaan atau peradaban Islam.
Sumber : https://www.facebook.com/SeputarMenambahWawasan/posts/534913193191968
2.
Syarat-syarat
sejarah peradaban Islam sebagai ilmu
Sejarah dikatakan sebagai ilmu apabila sejarah memiliki syarat-syarat dari
suatu ilmu. Adapun syarat-syarat ilmu adalah sebagai berikut:
1. Ada masalah yang menjadi objek
2. Ada metode
3. Tersusun secara sistematis
4. Menggunakan pemikiran yang rasional
5. Kebenarannya bersifat objektif
Syarat-syarat di atas dapat diketahui dalam sejarah. Hal itu dapat terlihat
sebagai berikut:
1. Masalah yang menjadi objek kajian sejarah ialah
kejadian-kejadian di masa lalu yang menimbulkan perubahan dalam kehidupan
manusia, kejadian-kejadian itu merupakan hubungan sebab akibat
2. Metode sejarah adalah cara menangani bukti-bukti
sejarah dan menghubungkannya serta memastikannya dengan bukti tentang asal
usul. Kemudian menarik tafsiran dengan bukti peristiwa masa lampau sehingga
terlihat probabilitasnya.
3. Kisah sejarah disusun dengan sistematis,
berdasarkan tahun kejadian dan peristiwa yang mengawalinya, dimulai dari judul,
bab, subbab, serta keterangan selanjutnya
4. Kebenaran fakta sejarah diperoleh dari penelitian
sumber sejarah yang dikumpulkan dengan menggunakan rasio. Contoh penelitian
sumber sejarah seperti fosil, candi dan peninggalan lain yang diteliti secara
rasional.
5. Kebenaran fakta sejarah adalah objektif, karena dalam menyusun kisah
sejarah harus berdasarkan fakta yang ada.
Sumber : http://bajangrantau.blogspot.co.id/2012/12/makalah-sejarah-peradaban-islam.html
3.
Metode
studi sejarah Islam
Adapun
langkah-langkah praktis yang harus dilalui oleh peneliti sejarah berkaitan
dengan penerapan metode studi sejarah peradaban Islam adalah sebagai berikut :
a) Heuristik, atau pengumpulan sumber yaitu suatu proses yang dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan sumber-sumber, data-data, atau jejak-jejak sejarah. sejarah tanpa sumber maka tidak bisa bicara. Maka sumber dalam penelitian sejarah merupakan hal yang paling utama yang akan menentukan bagaimana aktualitas masa lalu manusia bisa dipahami oleh orang lain.
b) Kritik sumber, adalah suatu kegiatan untuk meneliti sumber-sumber yang diperoleh agar memperoleh kejelasan apakah sumber tersebut autentik atau tidak. Pada proses ini dalam metode sejarah biasa disebut dengan istilah kritik intern dan kritik ekstern. Kritik intern adalah suatu upaya yang dilakukan oleh sejarawan untuk melihat apakah sumber tersebut cukup kredibel atau tidak, sedangkan kritik ektern adalah kegiatan sejarawan untuk melihat apakah sumber yang didapatkan autentik ataukah tidak.
c) Interpretasi atau penafsiran, adalah suatu upaya sejarawan untuk melihat kembali tentang sumber-sumber yang didapatkan telah diuji autentisitasnya dan terdapat saling hubungan antara satu dan yang lain. Dengan demikian sejarawan memberikan penafsiran terhadap sumber yang telah didapatkan.
d) Historiografi, adalah menyusun atau merekonstruksi fakta-fakta yang telah tersusun yang didapatkan dari penafsiran sejarawan terhadap sumber-sumber sejarah dalam bentuk tertulis. Dalam penulisan sejarah ketiga kegiatan yang dimulai dari heuristik, kritik, analisis belum tentu menjamin keberhasilan dalam penulisan sejarah. oleh karena itu harus dibarengi oleh latihan-latihan yang intensif
a) Heuristik, atau pengumpulan sumber yaitu suatu proses yang dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan sumber-sumber, data-data, atau jejak-jejak sejarah. sejarah tanpa sumber maka tidak bisa bicara. Maka sumber dalam penelitian sejarah merupakan hal yang paling utama yang akan menentukan bagaimana aktualitas masa lalu manusia bisa dipahami oleh orang lain.
b) Kritik sumber, adalah suatu kegiatan untuk meneliti sumber-sumber yang diperoleh agar memperoleh kejelasan apakah sumber tersebut autentik atau tidak. Pada proses ini dalam metode sejarah biasa disebut dengan istilah kritik intern dan kritik ekstern. Kritik intern adalah suatu upaya yang dilakukan oleh sejarawan untuk melihat apakah sumber tersebut cukup kredibel atau tidak, sedangkan kritik ektern adalah kegiatan sejarawan untuk melihat apakah sumber yang didapatkan autentik ataukah tidak.
c) Interpretasi atau penafsiran, adalah suatu upaya sejarawan untuk melihat kembali tentang sumber-sumber yang didapatkan telah diuji autentisitasnya dan terdapat saling hubungan antara satu dan yang lain. Dengan demikian sejarawan memberikan penafsiran terhadap sumber yang telah didapatkan.
d) Historiografi, adalah menyusun atau merekonstruksi fakta-fakta yang telah tersusun yang didapatkan dari penafsiran sejarawan terhadap sumber-sumber sejarah dalam bentuk tertulis. Dalam penulisan sejarah ketiga kegiatan yang dimulai dari heuristik, kritik, analisis belum tentu menjamin keberhasilan dalam penulisan sejarah. oleh karena itu harus dibarengi oleh latihan-latihan yang intensif
Sumber : http://drssayuti.blogspot.co.id/2013/03/metodologi-dalam-sejarah.html
4.
Periodesasi
sejarah peradaban Islam
Secara umum sejarah peradaban Islam,
terbagi menjadi sepuluh periodisasi antara lain:
a. Periode Nabi Muhammad dan kebangkitan islam (571-632 M)
b. Periode Khulafa al-Rosyidin (632-661 M)
c. Zaman Bani Ummayyah (661-749 M)
d. Zaman Abbasiyah I (750-847 M)
e. Zaman Abbasiyah II (847-1055 M)
f. Zaman Abbasiyah terakhir (1055-1258 M)
g. Timur tengah setelah baghdad jatuh (1258-1520 M)
h. Timur tengah sampai abad -18 (1520-1800 M)
i. Timur tengah pada abad -19 dan ke-20 sampai perang dunia 1 (1798-1914 M)
j. Dunia islam sejak perang dunia 1 (1914-1968 M)
Menurut Prof. DR. H. N. Shiddiqi, ada beberapa pendapat yaitu: Tolak ukurnya adalah pada system politik, hal ini biasanya digunakan pada sejarah konvensional, persoalan ekonomi (maju-mundurnya ekonomi) dalam sebuah negara, pada tingkat peradaban dan kebudayaan suatu bangsa, pada masuk dan berkembangnya suatu agama.
a. Periode Nabi Muhammad dan kebangkitan islam (571-632 M)
b. Periode Khulafa al-Rosyidin (632-661 M)
c. Zaman Bani Ummayyah (661-749 M)
d. Zaman Abbasiyah I (750-847 M)
e. Zaman Abbasiyah II (847-1055 M)
f. Zaman Abbasiyah terakhir (1055-1258 M)
g. Timur tengah setelah baghdad jatuh (1258-1520 M)
h. Timur tengah sampai abad -18 (1520-1800 M)
i. Timur tengah pada abad -19 dan ke-20 sampai perang dunia 1 (1798-1914 M)
j. Dunia islam sejak perang dunia 1 (1914-1968 M)
Menurut Prof. DR. H. N. Shiddiqi, ada beberapa pendapat yaitu: Tolak ukurnya adalah pada system politik, hal ini biasanya digunakan pada sejarah konvensional, persoalan ekonomi (maju-mundurnya ekonomi) dalam sebuah negara, pada tingkat peradaban dan kebudayaan suatu bangsa, pada masuk dan berkembangnya suatu agama.
Sumber : https://www.facebook.com/SeputarMenambahWawasan/posts/534913193191968
Tugas mandiri
NIM :
10400114141
Kelompok Kelas
: C
Jurusan Ilmu
Hukum
Fakultas
Syariah dan Hukum
UIN Alauddin
Makassar T.A 2015/2016
resume materi Sejarah peradaban sebagai ilmu pengetahuan
Reviewed by Karaeng Se're
on
12:35:00 AM
Rating:
Mantap Hardianto !!!
ReplyDeletebravo !!!
ReplyDeletemana daftar pustakanya?
ReplyDelete